Model Keruangan Konservasi Sumber Daya Airtanah Menggunakan Pendekatan Bentuk Lahan Di Lereng Selatan Gunungapi Merapi
DOI:
https://doi.org/10.32679/jsda.v10i2.134Abstract
Wilayah Perkotaan Yogyakarta memiliki penduduk terpadat dan terbanyak. Kondisi tersebut menyebabkan kebutuhan akan air yang tinggi. Walaupun daerah lereng selatan Gunung Merapi memiliki curah hujan yang tinggi, penurunan muka air tanah sudah berlangsung lama dengan intensitas rata-rata mencapai 30 cm setiap tahun. Untuk itu diperlukan konservasi sumberdaya air di wilayah Perkotaan Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui model wilayah hidrologis berdasarkan bentuk lahan untuk mengetahui neraca air di sebagian lereng selatan Gunungapi Merapi, yang kedua, untuk mengetahui wilayah yang kekurangan air, dan kapan terjadinya, dan yang terakhir, menyusun rekomendasi mengenai konservasi yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan air di sebagian lereng Selatan Gunungapi Merapi. Metode yang digunakan adalah penentuan wilayah lokasi penelitian berdasarkan satuan bentuk lahan, dan interfluv sungai, analisis ketersediaan air, perhitungan neraca air dan kapan terjadi kekurangan air, dan analisis untuk menentukan upaya konservasi. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat kekurangan air di beberapa wilayah Perkotaan Yogyakarta pada periode tertentu dengan asumsi kebutuhan air 120 L/orang/hari dan 50 L/orang/hari. Upaya konservasi yang diusulkan adalah melakukan manajemen air hujan.References
Crawford, N. and Thurin, S. M. 1981. Hydrologic Estimates for Small Hydroelectric Projects,. NRECA Small Decentralized Hydropower (SDH) Program, Washington D.C.
Department of Environmental Resources 1999. Low Impact Development Design Strategies. An Integrated Design Approach, Maryland, USA: Price George’s County, Programs and Planning Division.
Fidelibus, M.W. and Bainbridge, D.A. 2014. Microcatchment Water Harvesting for Desert Revegetation. Soil Ecology and Restoration Group (Internet) http://www.rohan.sdsu.edu/dept/serg/serg.html/Microcatchment (diakses 11 November 2014).
Hatmoko, W., Radhika, Amirwandi, S., Fauzi, M., Firmansyah, R., dan Fathoni, A. 2012. Neraca Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada Wilayah Sungai di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum, Kementerian Pekerjaan Umum.
MacDonald, M., & Partners. 1984. Greater Yogyakarta-Groundwater Resources Study: Vol 3C. Yogyakarta: Directorate General of Water Resources Development (P2AT).
Post, J. 2004. Microcatchment Runoff Collection for Productive Purpose, http://foredt.mtu.edu/pcforestry/resources/studentprojects/microc.html. (diakses 11 November 2014).
Putra, D.P. 2002. Research Support Project: Integrated Water Resources management in Merapi/Yogyakarta Basin. Yogyakarta: Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Sartohadi, J. 2007. Terapan Geomorfologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Air Alami. Jurnal Air, Lahan, Lingkungan, dan Mitigasi Bencana, 12(1).
Sen, Z. 2009. Spatial Modelling Principles in Earth Sciences. Springer Sciences+Business Media B.V.
Silva, D., Kobiyama, Yamashiki, & Takara. 2009. Investigation of Geomorphological Properties Using Voronoi Discretization. Kyoto: Kyoto University.
Sudarmadji. 1991. Agihan Geografi Sifat Kimia Airtanah Bebas di Kotamadya Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Verstappen. 1983. Applied Geomorphology. Amsterdam: Elsevier Science
Widiyanto. 1999. Kajian Geomorfologi Gunungapi dalam Geografi Fisik. Pidato Pengukuhan Jabatan Lektor, Yogyakarta, Fakultas Geografi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Sumber Daya Air and Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air as publisher of the journal.Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc. , will be allowed only with a written permission from Jurnal Sumber Daya Air and Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.
Jurnal Sumber Daya Air and Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, the Editors and the Advisory International Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal.