Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola Wilayah Sungai Dengan Menggunakan Balanced Scorecard

Authors

  • Isnugroho Isnugroho

DOI:

https://doi.org/10.32679/jsda.v9i2.155

Abstract

Menurut UU No. 7 tahun 2004, Pengelolaan Sumber Daya Air berdasarkan pada Wilayah Sungai, oleh karena itu dibentuklah Organisasi Pengelola Wilayah Sungai. Paradigma pengeloaan sungai tidak lagi melakukan pekerjaan pembangunan pada sungai, melainkan suatu Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Integrated Water Resources Management–IWRM). Keterpaduan yang dimaksud adalah usaha mengakomodasikan semua yang berkepentingan terhadap Sumber Daya Air di Wilayah Sungai tersebut dengan mengeleminasi konflik kepentingan yang kemungkinan akan terjadi. Kinerja Organisasi Pengelola Sungai dicerminkan dengan keberhasilannya dalam menciptakan keterpaduan tersebut. Mengingat sedemikian beragamnya masalah yang ada dalam pengelolaan itu, maka pengukuran kinerja Organisasi Pengelola Wilayah Sungai dicoba dilakukan dengan menggunakan sistem Balance Scorecard. Sistem ini dapat digunakan oleh manajemen untuk menuju keseimbangan dalam: pelayanan pelanggan, pengaturan keuangan, proses bisnis internal dan pembelajaran pertumbuhan. Sistem balanced scored yang diterapkan berdasarkan 14 indikator yang ditetapkan oleh Network of Asia for River Basin Organization (NARBO), suatu jejaring diantara organisasi pengelola Wilayah Sungai di Asia.

References

Amron M., 2013, “Profesionalism and Sertification Process: Based on Indonesian Associaton of Hydraulic Engineer and Indonesian National on Large Dam”, Presentation on 5th Network of Asian River Basin Organizations General Meeting.

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, 2009, “Laporan Self-Assesment Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo”, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum.

Bruce P. Hooper, Ph.D., 2006, “Key Performance Indicators of River Basin Organizations”, Institute for Water Resources (IWR), US Army Corps of Engineers

Dennis v Custodio, 2013,” Background on NARBO’s Performance Benchmarking Service with Peer Review Process for RBOs”, NARBO Newsletter No. 25.

Direktorat Penatagunaan Sumber Daya Air, 2012, “Laporan Penyelenggaraan RBO-PBM (RBO-Performance Benchmarking)”, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Direktorat Penatagunaan Sumber Daya Air, 2013, “Pedoman Peningkatan Kinerja Organi-sasi Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai (River Basin Organization/RBO)”, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Isnugroho, 2013, “CRBOM Activities on River Basin Organizations Performance Benchmarking”, Presentation on 5th Network of Asian River Basin Organizations General Meeting.

Kaplan Robert S. dan David P. Norton, 1992, “The Ballanced Scorecard–Measures That Drive Performance“, Harvard Business Review.

Kaplan Robert S. dan David P. Norton, 1996, “The Ballanced Scorecard–Translating Strategy In to Action“, Harvard Business Review.

Kaplan Robert S., 2010, “Conceptual Foundation of the Ballanced Scorecard“, Harvard Business Review.

Sungguh Harry M, 2009, “RBO Benchmarking“, Center for River Basin Organizations and Management Small Publication Series.

Raymond Valiant, 2012, ”Pengantar Benchmarking untuk Badan Pengelola Sumber Daya Air”, Pelatihan RBO Benchmarking, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Wahyu Ari Antono, 2013, “Ballanced Scorecard–Primadona dalam Basis Pengukuran Kinerja menuju Reformasi Birokrasi“, Buletin Pengawasan No. 92 tahun 2013, hal 10–13.

Published

2017-05-04

How to Cite

Isnugroho, I. (2017). Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola Wilayah Sungai Dengan Menggunakan Balanced Scorecard. JURNAL SUMBER DAYA AIR, 9(2), 143–154. https://doi.org/10.32679/jsda.v9i2.155

Issue

Section

ARTIKEL