Delineasi Wilayah Rawan Banjir Berdasarkan Aplikasi Model Hidrodinamik Serta Analisis Kerugian Lahan Sawah Di Das Citarum Hulu

Penulis

  • Adang Hamdani

DOI:

https://doi.org/10.32679/jsda.v11i1.112

Abstrak

Banjir di wilayah DAS Citarum tidak hanya merusak permukiman penduduk dan merusak tanaman padi pada sentra produksi padi nasional di wilayah pantura Jawa Barat tetapi juga infrastruktur lain dengan tingkat kerugian yang tidak sedikit. Upaya penanganan dan manajemen banjir di kawasan DAS sebenarnya sudah lama dilaksanakan, namun peta wilayah rawan banjir sebagai peta kerja yang berbasis citra beresolusi tinggi berbasis model hidrodinamik (berdasarkan rata-rata air dengan debit yang dinamis) belum tersedia. Oleh karena itu peta potensi wilayah rawan banjir di DAS Citarum Hulu dengan pendekatan tersebut merupakan sebuah keharusan yang sangat mendesak. Penelitian ini betujuan menganalisis karakteristik debit sungai dan debit banjir Citarum Hulu, menyusun peta rawan banjir di DAS Citarum Hulu, Jawa Barat pada skenario periode ulang banjir 2 dan 25 tahunan. Debit banjir periode ulang dihitung berdasarkan frekuensi Gumbel. Pemodelan banjir dan genangan dilakukan berdasarkan aplikasi Model Hidrodinamik HEC RAS yang dikembangkan oleh US Army Corp of Engineers (2002). Hasil analisis menujukkan bahwa pada kejadian banjir periode ulang 25 tahunan meliputi 350.06 ha area permukiman, 24.25 ha areal industry dan 1877.46 ha lahan padi sawah dengan kedalaman antara 1.25 sampai 2 meter.

Referensi

Bruner, G.W. 2002. “HEC-RAS, River Analysis System User’s Manual”. US Army Corps of Engineers: Hydrologic Engineering Center (HEC),

Cook. A., and Merwade, V. 2009. Effect of Topographic Data, Geometric Configuration And Modeling Approach on Flood Inundation Mapping. Journal of Hydrology 377 (2009) 131–142. Elsavier.

De Vries FWTP, Jansen DM, ten Berge HFM, Bakem A. 1989. Simulation of Ecophysiological Proccess of Growth in Several Annual Crops. Pudoc Wageningen

Fongers, D. 2002. A Hydrologic Study of the Ryerson Creek Watershed, Hydrologic Studies Unit, Land and Water Management Division Michigan Department of Environmental Quality.

Ikhwani dan Makarim, A,K. 2012. Respon Varietas Padi terhadap Perendaman, Pemupukan dan Jarak Tanam. Journal Penelitian Pertanian No. 31(2):93-99 Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertania

Koutroulis, A.G and Tsanis, I.K. 2010. A Method For Estimating Flash Flood Peak Discharge In a Poorly Gauged Basin: Case study for the 13–14 January 1994 flood, Giofiros basin, Crete, Greece. Journal of Hydrology 385 (2010) 150–164. Elsavier

Lerat , J., Perrin, C., Andréassian, V, Loumagne, C., and Ribstein, P. 2009. Towards Robust Methods to Couple Lumped Rainfall–Runoff Models And Hydraulic Models: A Sensitivity Analysis on The Illinois River. Journal of Hydrology 377 (2009) 131–142. Elsavier.

Makarim, A.K dan Ikhwani. 2011. Antisipasi Dampak Banjir dan Tindakan Adaptasi Pada Usahatani Padi Akibat Perubahan Iklim Global. Journal Tanah dan Lingkungan 12(2):1-15. IPB.

Pistocchi, A. and Mazzoli, P. 2001. Use of HEC-RAS and HEC-HMS model with ArcView for Hydrologic Risk Management.

Rajab, B. 2010. Banjir di Cekungan Bandung. Harian Kompas. http://cetak.kompas.com/read/ 2010/03/19/15455191/banjir.di.cekungan.bandung. [11 April 2011]

Unduhan

Diterbitkan

2017-04-10

Cara Mengutip

Hamdani, A. (2017). Delineasi Wilayah Rawan Banjir Berdasarkan Aplikasi Model Hidrodinamik Serta Analisis Kerugian Lahan Sawah Di Das Citarum Hulu. JURNAL SUMBER DAYA AIR, 11(1), 45–58. https://doi.org/10.32679/jsda.v11i1.112

Terbitan

Bagian

ARTIKEL